Senin, 02 November 2015

Essay Wawancara Perpolitikan di indonesia

Narasumber : Sugiono ( mantan anggota parpol dan penyelenggara pemilu)


Essay
Secara umum perpolitikan di Indonesia hampir sama. Dalam perpolitikan, terutama dalam pemilihan umum ( pemilu ) dalam sisi penyelenggaraannya harus fairplay. Dalam permasalahan perpolitikan masih komplek karena banyak pelaku makelar yang bermain di dunia politik indonesia.

Para dewan atau incumbent mencalonkan karena adanya kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok bukan mementingkan pendapat masyarakat dalam membangun sebuah negara. Dalam dunia politik tidak ada namanya kawan, semuanya saling mematikan dan saling memusuhi tidak mencari pendapat kepada pelaku politik lain untuk membangun perpolitikan yang bagus.

Pelaku politik itu sendiri bersifat kutu loncat maksudnya berpindah-pindah forum atau sebuah kelompok hanya untuk kepentingan pribadinya dalam berkuasa atau menguasai.

Politik di era reformasi masih belum siap pengaplikasiannya yang masih buruk contohnya politik Indonesia dikatakan demokrasi tapi tidak bisa demokrasi karena masih kotor dalam penyelenggaraannya. Politik di Indonesia saling lempar tanggung jawab karena kembali lagi bahwa pelaku politik banyak yang mementingkan individunya untuk memperkaya diri.

Kelemahan politik Indonesia adalah masih adanya money politic antara lain serangan fajar yang sering terjadi dalam dunia politik, bahkan orang yang punya uang dapat mencalonkan lewat partai. Money politik tersebut memakai cara membodohi masyarakat memberikan rupiah didalamnya. Selain tersebut pelaku politik menambah perluasan dengan cara membangun sebuah posko-posko yang mendukung pelaku partai untuk menambah masyarakat memilihnya. Posko pendukung tersebut diberikan dana untuk membangunnya. Dan selain pelaku tersebut, parpol jaman sekarang memakai premanisme untuk mendongkrak masyarakat agar medukung, mengapa memakai premanisme ? Karena preman disini penguasa sebuah kelompok yang illegal yang ditakuti oleh masyarakat.

Dengan hal ini banyak pelaku yang berperilaku yang negative. Kalaupun ada pelaku parpol yang kritis dan obyektif dalam membina dan membangun masyarakat malah diusir atau dimusuhi oleh parpol karena parpol tersebut adalah saingan terberat parpol yang mementingkan kelompoknya atau dirinya tersebut untuk berkuasa atau memperkaya diri. Dan tidak dipungkiri bahwa pelaku parpol masih menggunakan peranan paranormal yang hal tersebut irasional dalam bentuknya.
Solusi dari bapak Sugiono selaku anggota penyelenggara pemilu dan sebagai mantan anggota partai , “ Kembali ke semua komponen bangsa, jangan mementingkan kepentingan sendiri. Seharusnya mereka mementingkan Indonesia bukan kelompok !”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar